Dampak Kekerasan Berbasis Gender Online dan Peran Literasi Digital dalam Menghadapinya
Era digital yang kita jalani sekarang ini telah memberikan berbagai kemudahan dan inovasi di setiap hal. Pemanfaatan internet dan perangkat digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mencari informasi. Namun siapa sangka, kehadiran teknologi yang diciptakan untuk mempermudah kehidupan tidak terlepas dari risiko disalahgunakan oleh sejumlah oknum? Salah satu bentuk penyalahgunaan tersebut adalah Kekerasan Berbasis Gender Online atau disingkat KBGO.
KBGO adalah bentuk kekerasan yang dilakukan melalui media digital dengan niat merendahkan, mengintimidasi, atau menyakiti seseorang, yang termasuk di dalamnya yaitu penyebaran, pelecehan, ancaman, atau konten intim tanpa izin terhadap individu berdasarkan gender mereka. Menurut data dari SAFEnet Indonesia Tahun 2024, terjadi lonjakan yang signifikan dalam jumlah kasus KBGO di Indonesia. Pada Triwulan I Tahun 2024, kasus KBGO meningkat empat kali lipat jika dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2023, secara berturut-turut adalah 480 kasus dan 118 kasus. Besaran jumlah kasus KBGO tersebut merupakan tamparan keras bagi kita semua. Ruang digital tidak lagi menjadi ruang yang cukup aman untuk belajar dan berkreasi. Kasus demi kasus KBGO terus bermunculan telah menandakan bahwa KBGO bukan lagi sekedar ancaman, melainkan kenyataan yang harus dihadapi bersama-sama.
KBGO dapat berupa pelecehan seksual, dimana korban menerima pesan atau gambar bermuatan seksual yang tidak diinginkan, ancaman kekerasan seksual, atau permintaan melakukan tindakan seksual oleh pelaku tanpa persetujuan atau dengan paksaan kepada korban. Ketika korban berusaha untuk speak-up atau angkat suara mengenai kasusnya atau meminta pertolongan, korban juga rentan disalahkan oleh orang-orang di sekitarnya. Penghinaan dan penghujatan kepada korban, seperti penyebaran ujaran kebencian atau komentar yang merendahkan berdasarkan identitas gender mereka. Tindakan mengancam akan melakukan kekerasan fisik atau kekerasan psikologis juga dilayangkan oleh pelaku kepada korban melalui pesan atau komentar di media sosial. Stalking juga merupakan bentuk dari KBGO, yaitu mengawasi atau mengikuti korban secara terus menerus di dunia maya dan dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan.
Meskipun terjadi di dunia maya, KBGO berdampak serius pada kehidupan nyata korban. Segala bentuk kekerasan akan merugikan korban dari segi psikologis maupun sosial. Korban kekerasan biasanya mengalami trauma mendalam berkepanjangan. Dampak dari KBGO bisa sangat berat karena mempengaruhi pikiran, hubungan sosial, bahkan kesehatan fisik korban. Tidak hanya luka emosional, korban kekerasan paling sering mengalami depresi, putus asa, kehilangan semangat hidup, dan tidak lagi tertarik untuk melakukan aktivitas yang biasa mereka nikmati. Korban kekerasan juga mengalami kecemasan berlebihan dan selalu khawatir akan keselamatan diri mereka. Korban akan selalu merasa takut, malu, terintimidasi, tidak nyaman, dan tidak aman ketika bepergian ke luar rumah karena takut diawasi oleh orang lain. Akibatnya, korban seringkali memilih untuk menjauh dari lingkungan sosial mereka.
Peningkatan kasus KBGO berkaitan erat dengan berbagai ketimpangan sosial, seperti ketidaksetaraan gender, rendahnya literasi digital, dan lemahnya penegakan hukum. Tantangan tersendiri dalam melawan KBGO sangat berhubungan dengan pentingnya literasi digital di masyarakat. Pemahaman literasi digital yang baik dapat membantu memperbaiki kondisi korban dengan penanganan kasus yang tepat pada waktunya. Kita semua harus berperan aktif dalam menciptakan dan memastikan ruang digital yang lebih aman untuk korban. Pertama, kita perlu memahami bahwa pelaku KBGO seringkali menggunakan akun anonim atau akun palsu, sehingga sulit dilacak dan diberi hukuman. Kedua, perkembangan teknologi yang cepat memungkinkan adanya peluang dan strategi baru bagi pelaku KBGO untuk melancarkan aksi kekerasannya. Ketiga, kurangnya edukasi tentang KBGO menyebabkan kita juga sulit menghambat usaha untuk menanganinya.
Semua orang yang menggunakan internet atau sosial media rentan menjadi korban KBGO selanjutnya. Oleh sebab itu, penting untuk memahami bagaimana menjaga keamanan di dunia digital. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri kita dari kemungkinan ancaman KBGO, yaitu mengatur privasi akun media sosial, memastikan hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat informasi pribadi kita, dan mengenali tanda-tanda ancaman online seperti ditemukannya aktivitas mencurigakan mengarah pada upaya peretasan atau penipuan. Selain itu, kita juga perlu waspada saat membagikan informasi pribadi, baik di platform media sosial maupun dalam komunikasi pribadi atau perseorangan. Informasi pribadi seseorang yang terlanjur tersebar luas rentan terhadap risiko pencurian identitas atau penyalahgunaan data pribadi.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah edukasi dan pelatihan tentang keamanan digital yang terintegrasi dengan topik kesetaraan gender dan KBGO di berbagai tingkatan institusi pendidikan, seperti sekolah, universitas, dan komunitas. Pelatihan yang diberikan adalah pengetahuan tentang cara melindungi diri di dunia digital, termasuk cara mengelola privasi dan mengenali tanda-tanda KBGO. Selain itu, peluncuran kampanye bijak menggunakan media sosial akan sangat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dan ancaman KBGO. Media sosial adalah wadah yang dapat menyebarkan informasi dengan cepat dan sering dimanfaatkan untuk gerakan aktivisme digital, seperti membagikan konten dalam bentuk infografis, video edukasi, dan carousel seputar KBGO. Edukasi mengenai KBGO juga perlu menyentuh ruang-ruang publik di dunia nyata, seperti membagikan poster informatif dan memasangnya di tempat umum seperti di mading sekolah dan kampus. Masyarakat juga penting untuk mengetahui bagaimana cara melaporkan tindakan KBGO.
KBGO bukan hanya tentang permasalahan pribadi seseorang yang terjadi di dunia maya, tetapi juga tentang rasa aman dan kesejahteraan orang-orang yang ada di sekitar kita di dunia nyata. Berperan aktif dalam mengambil tindakan penyelesaian kasus KBGO bisa dimulai sekarang juga. Mulai bijak dalam menggunakan teknologi, supaya semakin banyak orang yang tidak merugi.
Catatan: Tulisan ini sudah diterbitkan kembali setelah melalui proses edit oleh Tim Perempuan Threads.
Social Media Kami