Film Ipar Adalah Maut: Perselingkuhan Merusak Persaudaraan dan Pernikahan
Film Ipar Adalah Maut tayang di bioskop sejak 13 Juni 2024. Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang bagikan oleh kreator Elizasifaa di TikTok, Ia memvisualkan kisah perselingkuhan adik dan suami kakaknya. Begitu banyak menarik perhatian sehingga menjadi viral dan kemudian kisah ini divisualisasikan melalui film.
Film ini dimainkan oleh Michelle Ziudith yang berperan sebagai Nisa dan seorang istri yang mengalami keretakan rumah tangga akibat perselingkuhan suaminya yang diperankan oleh Deva Mahendra sebagai Aris, dengan adik kandungnya sendiri, Rani yang diperankan oleh Davina Karamoy.
Setelah keluar bioskop banyak yang membuat konten menangis setelah menonton Ipar Adalah Maut, bahkan ada yang membagikan video suasana saat menonton di bioskop. Banyak penonton dibuat naik turun emosinya sepanjang film.
Ketika pertemuan Aris dan Nisa membuat penonton bahagia namun saat Aris mulai selingkuh dengan adiknya Nisa yaitu Rani membuat penonton geram menontonnya.
Setelah keluar bioskop banyak yang membuat konten menangis setelah menonton Ipar Adalah Maut, bahkan ada yang membagikan video suasana saat menonton di bioskop. Banyak penonton dibuat naik turun emosinya sepanjang film.
Ketika pertemuan Aris dan Nisa membuat penonton bahagia namun saat Aris mulai selingkuh dengan adiknya Nisa yaitu Rani membuat penonton geram menontonnya
Narasi “ Ipar Adalah Maut “ merupakan sebuah hadist Al-Bukhari yang berbunyi
"Hindarkanlah diri kalian masuk menemui wanita (non mahram)." Lalu seorang laki-laki dari Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapat engkau tentang ipar?" Beliau bersabda, "Ipar itu maut (berdua dengannya lebih mengkhawatirkan, bagaikan bertemu dengan kematian)." (HR Bukhari)
Hadist tersebut menjelaskan bahwa ipar bukanlah saudara kandung dan ipar lawan jenis hukumnya bukan muhrim karena itu dianjurkan untuk tidak berduaan dengan ipar lawan jenis hadist lain dari Imam Abu al-Abbas al-Qurthubi mengatakan,
"(Ipar) diserupai dengan maut (kematian) dalam hal keburukan dan kerusakannya, yakni hal itu adalah sesuatu yang haram, dan keharamannya sudah diketahui." (Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).
Kasus Perselingkuhan, Perempuan Lebih Banyak Disalahkan
Pada Kasus perselingkuhan, kerap kali perempuan lebih banyak disalahkan. Bukan hanya pelaku perempuan, tetapi korban yang diselingkuhi sering kali menerima stigma negatif saat dirinya tengah diselingkuhi.
Mereka beranggapan bahwa tugas perempuan harus menjaga keharmonisan hubungan, mengurus rumah tangga, suami, anak dan mememnuhi hasrat seksual pasangannya sehingga jika pasangannya berselingkuh berarti perempuan ini tidak becus menjaga keharmonisan rumah tangganya.
Dibandingkan menyalahkan suami atas perselingkuhannya, masyarakat lebih sibuk mencari kesalahan istrinya. Dan lebih jauh lagi, kasus perselingkuhan seringkali hanya menjadikan persoalan antara perempuan dengan perempuan tanpa melibatkan laki-lakinya. Seakan-akan semua kasus perselingkuhan diinisiasi oleh perempuannya yang menggoda, padahal dibalik itu, ada peran laki-laki yang mengatur terjadi perselingkuhan juga.
Social Media Kami