Menolak Lupa Tragedi Mei 1998 : Sejarah Kelam Perkosaan Perempuan Yang Tak Pernah Terungkap

Bulan Mei akan segera berlalu, namun sejarah kelam yang terjadi tahun 1998 tidak akan pernah terlupakan. Pada peristiwa Mei 1998, lebih dari 150 orang perempuan etnis Cina mengalami perkosaan dan pelecehan seksual, demikian catatan sebuah tim relawan kasus Mei 1998, dan kasusnya tak juga kunjung terungkap bahkan tak pernah disidangkan. Pada 9 Oktober 1998, Ita Martadinata Haryono (18 tahun) salah satu saksi tragedi itu ditemukan tewas dibunuh sebelum berangkat ke Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS untuk memberikan kesaksian di PBB bersama dengan ibunya Wiwin Haryono dan komunitas Buddha.

Berdasarkan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pada 1998, telah terjadi pemerkosaan terhadap 52 perempuan. Sebanyak 14 orang di antaranya merupakan korban pemerkosaan dengan penganiayaan, 10 orang korban penyerangan dan penganiayaan seksual, dan 9 orang lainnya merupakan korban pelecehan seksual. Diperkirakan, angka tersebut belum mencakup keseluruhan korban. Namun, hingga saat ini data ini masih digunakan sebagai acuan untuk menuntut negara dalam mengungkap kasus pemerkosaan Mei 1998.

Selain TGPF, Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK) menemukan lebih banyak lagi. Setidaknya ditemukan 152 kasus pemerkosaan. Dari 152 korban, 20 orang meninggal. Mayoritas korban adalah perempuan Tionghoa. Kematian Ita Martadinata sebelum berangkat untuk bersaksi di Sidang PBB membuat banyak korban lain takut untuk melaporkan kasus perkosaan yang terjadi. Sampai saat ini kasus pemerkosaan tak pernah diungkap dan diakui sehingga korban tak pernah mendapatkan keadilan.

 

0 comments

Leave a Comment