Sejarah Gerakan Wanita Indonesia ( GERWANI )

Saskia E. Wieringa dalam “Two Indonesian Women’s Organizations: Gerwani and the PKK” menjelaskan, “Gerwani originated from Gerwis (Gerakan Wanita Sedar, Movement of Conscious Women yang berdiri pada 1950 dengan anggota hanya lima ratus orang)”. Menurut Saskia Wieringa, antropolog Universitas Amsterdam di Belanda, yang meneliti tentang Peristiwa 65 ia mengatakan bahwa saat itu banyak perempuan yang tidak bisa baca, tidak bisa menulis apa-apa dan kemudian anggota Gerwani lah yang membantu.

Anggota Gerwani juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Salah satu isu perempuan yang mereka perjuangkan adalah mendorong perubahan Undang-Undang Perkawinan yang dianggap tidak adil bagi para wanita. Dalam buku Gerwani bukan PKI : sebuah gerakan feminisme terbesar di Indonesia karya Hikmah Diniah menjelaskan bahwa Gerakan Gerwani tidak hanya sebatas memperjuangkan dalam membela perempuan, tetapi Ia juga ikut terlibat dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia, Gerwani yang memiliki keanggotaan yang besar terlibat dalam gerakan nasional.

Gerwani ikut bergerak dalam kampanye pemilihan umum tahun 1955, mendukung pembebasan Irian Barat, dan mengirim anggotanya untuk mendaftar sebagai sukarelawati dalam rangka konfrontasi Malaysia. Gerwani dianggap terlibat dalam gerakan G-30S PKI. Penyebabnya, banyaknya anggota yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) saat itu, sehingga adanya fitnah yang membuat organisasi ini harus dibubarkan.

Propaganda yang dilakukan dengan menggunakan "penyimpangan seksual anggota Gerwani" dimana Gerwani dituduh melakukan perbuatan biadab dan kekejaman seksual dalam peristiwa Lubang Buaya yang ternyata tidak terbukti. Ini merupakan penghancuran gerakan perempuan progresif di Indonesia.

0 comments

Leave a Comment