Stop Bilang “Udah Sold Out Nih” Kalian Bukan Barang

“Ciee Udah laku nih, Aku kapan ya?”

 

“Akhirnya udah sold out nih semoga nanti kamu ya”

 

“Jangan lama-lama nikahnya nanti keburu expired loh”

 

“temen gue udah pada sold out semua, udah gak ada stock”

 

“Gak nyangka gue udah jadi milik orang sekarang”

 

“Ceritain ya pas di ‘unboxing’”

Pasti kita sering mendengar orang terdekat kita atau orang yang kita kenal akan mengatakan hal-hal seperti itu disaat kita atau bahkan teman kita sudah menikah.

Kata “Sold Out” Dipakai Untuk Barang Bukan Manusia

Kata “Sold Out” merupakan kata habis atau sudah terjual ini merujuk kepada suatu benda. Namun akhir-akhir ini kata ini digunakan sebagai penggambaran status pernikahan seseorang. Kata “Sold Out” menggambarkan seseorang yang sudah menikah. Meskipun kata ini dianggap hanya sebatas bahasa gaul namun ini seperti seolah-olah memposisikan perempuan sebagai suatu barang yang dapat diperjualbelikan.

Penggunan kata “Sold Out” atau sudah laku ini sebenarnya didasari bahwa pernikahan dianggap sebagai ajang perlombaan, siapa yang cepat menikah akan dianggap laku dan yang lebih menyedihkan adalah banyak perempuan tanpa disadari melanggengkan hal tersebut. Pandangan perempuan yang sudah menikah dianggap lebih baik dibanding orang yang belum menikah. Kemudian muncul lain kalimat seperti expired atau kadarluarsa bagi perempuan yang belum menikah dan bahkan dianggap aib.

Bila ditelaah lebih jauh, Pandangan bahwa perempuan harus menikah didasari dari pandangan bahwa perempuan adalah property yang dimana akan bergilir kepemilikan dari ayah ke suami sehingga seakan-akan perempuan bukan menjadi manusia seutuhnya. Belum lagi, masih banyak pandangan perempuan adalah objek seksual sehingga perempuan diwajibkan untuk menikah untuk memberikan keturunan bagi laki-laki. Meskipun pandangan seperti itu sudah mulai bergeser, namun tanpa disadari pandangan justru berganti selimut dengan memakai “bahasa gaul” yang sebetulnya itu tidak layak dinormalisasikan. Perempuan yang sudah menikah tetap menjadi manusia seutuhnya dan begitupun halnya dengan laki-laki.

0 comments

Leave a Comment