Benarkah Perempuan di Masa Nabi Dirumah Saja?

Banyak orang berpikir bahwa perempuan tidak boleh bekerja diluar rumah, mereka menganggap bahwa perempuan yang bekerja diluar rumah menyalahi kodratnya. Pada masyarakat patriarki mereka menganggap bahwa tempat perempuan hanya dikasur, sumur dan dapur.

Padahal dalam masa nabi sahabat perempuan dan istri Nabi Muhammad SAW tak hanya menghabiskan hidupnya dengan mengurung diri di rumah saja, tetapi Mereka juga beraktivitas di luar rumah, baik untuk ibadah, melakukan aktivitas sosial, bekerja diluar rumah hingga berdakwah.

Perempuan Zaman Nabi yang Bekerja Diluar Rumah

Beberapa yang terekam dala sejarah di antaranya Zainab binti Jahsy (industri rumahan), Zainab

ats-Tsaqafiyah Ra (industri rumahan), Malkah ats-Tsaqafiyah Ra (pedagang parfum), Sa’irah

al-Asadiyah Ra (penenun), Asy-Syifa’ binti Abdullah al-Quraisyiyah Ra (perawat), dan Ummu Ra’lah al-Qusyairiyah Ra (perias wajah).

Bahkan Istri Nabi Muhammad SAW juga bekerja diluar rumah seperi Ibunda Khadijah dikenal sebagai pebisnis sukses pada masanya bahkan harta yang beliau dapatkan dari berbisnis untuk membantu Rasulullah Saw untuk berdakwah.

Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya Nabi Muhammad SAW tidak mempermasalahkan perempuan yang bekerja bahkan Nabi Muhammad SAW mengizinkan perempuan dimasanya untuk bekerja atau berkegiatan diluar rumah.

Dalam QS. AL Qashash ayat 23, Allah mengisahkan dua putri seorang salih di negeri Madyan yang mana mereka bekerja di luar rumah dalam ranah peternakan demi membantu sang ayah yang sudah lansia. Dikuatkan dalam hadis: “Sungguh telah diizinkan bagi kalian-wahai para wanita-untuk keluar rumah ketika ada kebutuhan” [HR. Al-Bukhari no. 4795].

Selain Bekerja, Perempuan Zaman Nabi Juga Aktif Dibidang Keilmuan

Bukan hanya bekerja, perempuan-perempuan zaman Rasullullah SAW juga aktif dalam bidang keilmuan, salah satunya istri Rasullullah SAW yaitu Ibunda Aisyah RA. Beliau dikenal sebagai perempuan cerdas dan berilmu. Ia bahkan menduduki urutan keempat dari al-muktsirun fi ar-riwayah (orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadis). Bahkan beliau juga aktif dalam bidang ilmu kedokteran.

Menjamurnya budaya patriarki dengan dogma agama yang membuat pandangan bahwa perempuan yang baik adalah perempuan yang dirumah saja.Padahal pada zaman Rasullullah SAW Beliau tidak pernah melarang perempuan untuk bekerja di sektor publik. Perempuan dapat berkarya dan berkarir sebagaimana mestinya perempuan-perempuan zaman Nabi.

0 comments

Leave a Comment